Kasus kematian satu keluarga
di dalam rumah berlokasi di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7,
Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat yang terdiri dari suami, istri, anak, dan
ipar membuahkan hasil dikit demi sedikit.
Pihak kepolisian mulai
menemukan titik terang dari kejanggalan kasus kematian satu keluarga yang
sampai membusut, meskipun pengungkapan kematian belum secara menyeluruh.
Berdasarkan rangkuman dari berbagai media selama tiga hari berturut-turut, masyarakat sekitar mencium aroma busuk sampai secercah hasil penelusuran kepolisian
Penemuan Jasad Berbeda-beda
Penemuan mayat satu keluarga
yang membusuk di dalam rumah berbeda-beda ruangan. Penemuan Mayat RG (suami)
berusia 71 tahun berada di atas Kasur kamar belakang dengan posisi berbaring.
Istri RG berinisial MG
berusia 68 tahun. Penemuan jasad MG dengan posisi tertidur di atas Kasur di
kamar depan.
Pada satu kamar bersamaan
dengan MG ditemukan sang anak inisial D umur 40 tahun, namun ditemukan di
lantai.
Lalu, inisial BG
merupakan ipar RG ditemukan pada sofa
ruang tamu dengan posisi terlentang.
Dugaan polisi mengenai satu
keluarga tewasnya dalam waktu yang berbeda-beda dan tanpa ada kekerasan pada
keempat jasad.
Bau Busuk Menyengat
Asiung Ketua RT 007 RW
015 Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, ketika pertama kali melihat lokasi
kejadian, terkejut saat menemukan emapt mayat pada satu rumah pukul 18.30 WIB.
Menurutnya, awal ditemukannya
ketika warga yang dekat lokasi mencium aroma busuk yang berbeda dari bangkai
binatang pada rumah sebelum ditemukannya empat mayat pada senin (7/11/2022).
Petugas PLN mendatangi rumah
lokasi untuk memutus listrik, namun petugas mencium aroma bangkai di dalam
rumah yang sangat menyengat pada Rabu (9/11/2022).
“Nah, sekitar jam 18.00
WIB, saya akhirnya lapor ke wilayah minta didampingi untuk membongkar pintu
rumah. Pas saya lihat, saya langsung lapor ke Polsek Kalideres,” Ujar petugas
PLN.
Barang Berunsur Sekte
Polisi menemukan kapur
barus di atas meja makan. Lain dari itu, terdapat bedak bayi dan sebuah lilin
merah ditemukan di atas meja makan pula.
Berdasarkan penuturan
Kepala Kepolisian Sektor Ajun Komisaris Syafri Wasdar, bahwasannya menurut dokter
forensik, kapur barus berfungsi untuk menyerap aroma bau.
Syafri Wasdar pun
mengatakan apakah kapur barus tersebut dipakai untuk menghilangkan aroma bangkai
jenazah tersebut atau tidak.
Terdapat aneka ragam buku
berbagai agama yang ditemukan oleh penyidik, sehingga ini masih tahapan
penyelidikan yang masih menjadi misteri.
Sumber: Kompas Tv & Tempo Nasional.co
Penulis: Faizal Baihaqi
Komentar
Posting Komentar